diambil dari sebuah note facebook seorang teman 'AAB'
"Belajar dari Hujan" ditulis hari Jumat, September 3, 2010
Hujan deras..
ada yang memilih mencermati, mengagumi, membiarkan diri
beristirahat sejenak dari hiruk-pikuk dunia
ada juga yang marah-marah karena aktivitas terhenti
Terputus dari sesuatu yang disebut peradaban
sebagian merasa takut
merasa hujan seperti badai yang menghempas seluruh hidupnya
Kadang seseorang merasakan ketiganya
Tapi sore ini,
entah mengapa hujan jadi punya makna
ada yang memilih mencermati, mengagumi, membiarkan diri
beristirahat sejenak dari hiruk-pikuk dunia
ada juga yang marah-marah karena aktivitas terhenti
Terputus dari sesuatu yang disebut peradaban
sebagian merasa takut
merasa hujan seperti badai yang menghempas seluruh hidupnya
Kadang seseorang merasakan ketiganya
Tapi sore ini,
entah mengapa hujan jadi punya makna
selalu ada pelangi setelah hujan
awan selalu kembali cerah
hujan ternyata bukan untuk selamanya
kadang memang panjang
kadang teramat panjang
tapi semua kembali normal
masih ada kehidupan setelah hujan
awan selalu kembali cerah
hujan ternyata bukan untuk selamanya
kadang memang panjang
kadang teramat panjang
tapi semua kembali normal
masih ada kehidupan setelah hujan
Masalah itu ibarat hujan
betapapun berat
betapapun sakit
menyesakkan
membuat mual
dan ingin muntah
suatu hari..
betapapun berat
betapapun sakit
menyesakkan
membuat mual
dan ingin muntah
suatu hari..
pasti akan berakhir
bersabar
menunggu, mungkin merenung sambil menanti hujan usai
tidak perlu menerobos derasnya
membiarkan diri bertambah sakit
atau menjadi basah kuyup
bersabar
menunggu, mungkin merenung sambil menanti hujan usai
tidak perlu menerobos derasnya
membiarkan diri bertambah sakit
atau menjadi basah kuyup
sedikit lagi..
Matahari akan kembali bersinar
sedikit lagi..
Keceriaan akan kembali mengisi hari
sedikit lagi...
Matahari akan kembali bersinar
sedikit lagi..
Keceriaan akan kembali mengisi hari
sedikit lagi...
Selalulah berharap..
Untuk hidupmu..
Untuk hidupmu..
..