Aku ingin
menjadi sarjana strata satu dengan baik dan segera
Aku ingin
diwisuda tanpa diketahui orang yang mengenalku
Aku ingin
meneruskan usaha yang pernah aku tinggalkan
Aku ingin
bekerja di sebuah perusahaan non-profit
Aku ingin
ditempatkan di sebuah pulau terpencil
Aku ingin
ditempatkan di kota kecil
Aku ingin
ditempatkan bersama orang-orang desa
Aku ingin memiliki
banyak uang, namun tidak kaya
Aku ingin
membeli seperangkat ponsel baru beserta nomornya
Aku ingin
mengisi phonebook ponselku dengan nama-nama baru
Aku ingin
membeli sepasang sepatu segala medan
Aku ingin
menjelajahi seluruh tempat di Indonesia
Aku ingin
tidak berada di rumahku tercinta
Aku ingin
jauh dari orang tua dan keluargaku tercinta
Aku ingin
menjadi orang baru, nama baru
Aku ingin
menjadi orang yang menepati janjiku
Aku ingin
menjadi orang yang benar-benar humoris dan layak untuk dicari
Aku ingin
mempertahankan semua orang yang pernah mengenalku
Aku ingin
namaku yang sekarang diingat orang yang pernah mengenalku
Aku ingin
masih dikenal sebagai orang yang ramah dan tidak bisa marah
Aku ingin
mempertahankan aku yang sekarang
Aku ingin duduk
di bawah sebuah pohon rindang di tepi bukit
Aku ingin merasakan
angin menabrak wajahku di alam terbuka
Aku ingin
menggoreskan pensil di sebuah kertas
Aku ingin
menggambar kedamaian
Aku ingin
menggigil karena kehujanan
Aku ingin
mendengar gemuruh setelah petir menyambar
Aku ingin
menggosok-gosokkan kedua telapak tanganku supaya hangat
Aku ingin melihat
kepulan uap air keluar dari mulut dan hidungku
Aku ingin
melihat rumput yang mengkilap setelah hujan
Aku ingin
menghangatkan diri di bawah mentari setelah hujan
Aku ingin
menjadi kuning karena cahayanya
Aku ingin
bersin-bersin karena flu atau bahkan demam setelah kehujanan
Aku ingin
alam yang menyakitiku, bukan kota
Aku ingin
beristirahat
Aku ingin
membeli sepetak tanah menghadap arah timur
Aku ingin
membangun sebuah rumah dari bahan dasar kayu
Aku ingin mengecatnya
hanya dengan pengkilap, bukan cat
Aku ingin membuat
banyak jendela besar
Aku ingin
meninggikan langit-langitnya
Aku ingin
menggantungi temboknya dengan lukisanku sendiri
Aku ingin
mempunyai ruang baca tanpa televisi
Aku ingin
mempunyai taman kecil dengan bunga bakung
hidup di dalamnya
Aku ingin
mempunyai seekor anjing betina dewasa namun lincah
Aku ingin lampu
berwarna kekuningan
Aku ingin tertidur
ruang tengah dengan buku masih di tanganku
Aku ingin
bangun terganggu oleh burung pipit yang ribut di pohon depan rumah
Aku ingin cahaya
matahari pagi melumasi wajahku
Aku ingin
seorang teman
Aku ingin
melihat seorang perempuan yang paling berbeda dari sekelilingnya
Aku ingin berjalan
mendekatinya, mengulurkan tangan dan menyebutkan namaku
Aku ingin ia
menaikkan dudukan kacamatanya sambil tidak peduli
Aku ingin
melihatnya lagi lain kesempatan
Aku ingin
menyapanya dan meminta ijin duduk di sampingnya
Aku ingin
sebuah proses untuk mengetahui isi kepalanya
Aku ingin ia
tahu isi kepalaku
Aku ingin
proses itu terus berjalan hari demi hari, masa demi masa
Aku ingin
terus-menerus haus akan dirinya dan sebaliknya
Aku ingin
sebuah pertengkaran kecil agar aku bisa lebih haus akan dirinya
Aku ingin
proses ini diakhiri
Aku ingin
proses baru
Aku ingin
keluarga perempuan itu menyayangiku, bukan menghormatiku
Aku ingin menyayangi
keluarga perempuan itu dan menghormati mereka
Aku ingin
rumah yang aku dirikan tadi ada perempuan itu
Aku ingin
rumah itu aku dan dia saling menyayangi, bukan saling menghormati
Aku ingin
rumah itu tetap terbuka, baik jendela maupun orang yang tinggal di dalamnya
Aku ingin
rumah itu hangat meski di tengah hujan badai tengah malam
Aku ingin
tetap haus akan dirinya meski aku merasa sudah mengenalnya
Aku ingin
tidak ada pemimpin di dalam rumah itu
Aku ingin
ada anggota baru
Aku ingin
mengenal anggota baru itu
Aku ingin
menyayangi dia tanpa syarat
Aku ingin
bermain dan belajar dengan dia selepasku bekerja
Aku ingin tidak ada televisi atau internet yang menyala
Aku ingin menceritakan sebuah dongeng sebelum dia tertidur
Aku ingin dongeng itu terus menancap dalam ingatannya ribuan
tahun
Aku ingin haus mengenalnya lebih jauh seperti aku haus untuk
mengenal ibunya
Aku ingin ia menyayangi ibunya, bukan menghormatinya
Aku ingin ia menyayangi aku, bukan menghormatiku
Aku ingin memberinya penghargaan saat ia melakukan kebaikan
Aku ingin memberinya pelukan dan semangat saat ia terjatuh
Aku ingin mengingatkannya saat ia hendak melakukan kesalahan
yang pernah aku lakukan
Aku ingin sebuah pertengkaran kecil untuk memastikan keluarga
ini baik-baik saja
Aku ingin pertengkaran kecil tadi membuat kita menjadi semakin
menyayangi
Aku ingin ditinggal pergi oleh anggota baru itu suatu saat
nanti
Aku ingin proses pelatihan anggota baru keluarga ini diakhiri
Aku ingin kembali berdua dengan teman lamaku
Aku ingin menertawakan rambutnya yang sudah beruban
Aku ingin ia menertawakan ototku yang sudah kendur
Aku ingin tetap bersamanya beriringan dimanapun kita berada
Aku ingin berjalan-jalan mengingat segala masa yang pernah
kami lalui
Aku ingin saling memijit pundak dan saling menepuk-nepuk
punggung
Aku ingin kembali menjadi anak-anak bersama
Aku ingin menanti kematian datang untukku dengan kondisi siap
Aku ingin dengan senang hati menyambutnya masuk ke dalam
rumahku
Aku ingin mengoborol ringan dengannya sebelum membawaku pergi
Aku ingin mengingat masa laluku selama hidup
Aku ingin mengetawai semua kekonyolan dalam hidup
Aku ingin merenungi semua pelajaran dalam hidup
Aku ingin ia menggandengku keluar rumah pelan-pelan
Aku ingin (sudah) di luar setelah itu