The
Ten Commandments
1.
I, the Lord, am your God. You
shall not have other gods besides me.
2.
You shall not take the name of
the Lord God in vain
3.
Remember to keep holy the
Lord's Day
4.
Honor your father and your
mother
5.
You shall not kill
6.
You shall not commit adultery
7.
You shall not steal
8.
You shall not bear false
witness
9.
You shall not covet your neighbor's
wife
10.You shall not
covet your neighbor's goods
Sepuluh Perintah
Allah
1. Jangan menyembah berhala,
berbaktilah kepadaKu saja, dan cintailah Aku lebih dari segala sesuatu
2. Jangan menyebut nama Tuhan
Allahmu dengan tidak hormat
3. Kuduskanlah hari Tuhan
4. Hormatilah ibu-bapamu
5. Jangan membunuh
6. Jangan berzinah
7. Jangan mencuri
8. Jangan bersaksi dusta tentang
sesamamu
9. Jangan mengingini istri
sesamamu
10.Jangan mengingini milik sesamu
secara tidak adil
Suatu malam; saya lupa kapan,
saya mengunjungi sebuah profil milik seorang pria bernama Hermann Pfaller di
sebuah jejaring sosial sekaligus situs kartu nama digital, about.me.
Dia, Hermann Pfaller, hanya
mengisi introduksi dirinya dengan tulisan “World Citizen (Warga Dunia)” dan
mengisi kolom tentang dirinya dengan sebuah tulisan plesetan “Sepuluh Perintah
Allah” oleh Nabi Musa yang diganti dengan “Sepuluh Perintah Hidup yang Saya
Jalani”. Sebuah hal yang nyeleneh
dari profil orang kebanyakan yang menulis tentang perjalanan hidup, karir,
keluarga, hobi, atau lain sebagainya. Ia menulis:
The
Ten Commandments I Live By:
1.
Do not do to others what you
would not want them to do to you.
2.
In all things, strive to cause
no harm.
3.
Treat your fellow human beings,
your fellow living things, and the world in general with love, honesty,
faithfulness and respect.
4.
Do not overlook evil or shrink
from administering justice, but always be ready to forgive wrongdoing freely
admitted and honestly regretted.
5.
Live life with a sense of joy
and wonder.
6.
Always seek to be learning
something new.
7.
Test all things; always check
your ideas against the facts, and be ready to discard even a cherished belief
if it does not conform to them.
8.
Never seek to censor or cut
yourself off from dissent; always respect the right of others to disagree with
you.
9.
Form independent opinions on
the basis of your own reason and experience; do not allow yourself to be led
blindly by others.
10. Question
everything.
Yang kurang lebih kalau
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi seperti ini:
Sepuluh Perintah
Hidup yang Saya Jalani:
1. Jangan lakukan pada orang lain
apa yang Anda tidak ingin mereka lakukan untuk Anda.
2. Dalam segala hal, berusahalah
untuk tidak menyebabkan kerusakan.
3. Perlakukan teman Anda sesama
manusia, sesama makhluk hidup, dan dunia pada umumnya dengan cinta, kejujuran,
kesetiaan dan rasa hormat.
4. Jangan melihat kejahatan secara
keseluruhan atau terpaku menjalankan keadilan, tetapi selalu bersiaplah untuk
mengampuni kesalahan secara bebas dan jujur mengakui penyesalan.
5. Jalani hidup dengan dengan
indah dan dengan rasa sukacita.
6. Selalu berusaha untuk belajar
sesuatu yang baru.
7. Ujilah segala hal, selalu
periksa ide-ide Anda terhadap fakta-fakta, dan bersiaplah untuk membuang
keyakinan Anda jika tidak sesuai dengan fakta-fakta tersebut.
8. Jangan berusaha untuk menyensor
atau memotong diri Anda dari perbedaan pendapat, hormatilah hak orang lain
untuk tidak setuju dengan Anda.
9. Bentuklah opini mandiri atas
dasar alasan Anda sendiri dan pengalaman, jangan biarkan diri Anda secara buta
dipimpin oleh orang lain.
10. Pertanyakanlah segala sesuatu.
Sebagai orang yang terlahir
dari keluarga katolik, dan seperti orang kristen dan pengikut Yahwe lainnya, saya
mengenal Sepuluh Perintah Allah sebagai hukum fundamental religius yang terdiri
dari 3 aturan vertikal (hukum yang mengatur antara manusia dengan Tuhan) dan 7
aturan horisontal (hukum yang mengatur antara manusia dengan manusia lainnya).
Namun, seiring berjalannya waktu, aturan-aturan tersebut yang dulunya ditulis
di atas dua buah loh batu, kini sudah mulai harus diperbaharui, mengingat
manusia sebagai mahkluk sosial (katanya) mulai memiliki kebutuhan dan
perlindungan hak yang baru (kalau Anda terusik dengan perintah buatan Hermann
Pfaller yang ke-10, coba baca wiki: Ten Commandments).
Opini ‘kurang ajar’ saya, God,
Moses, Santo Agustinus atau siapapun penulis sepuluh aturan tersebut terluput beberapa isu penting
yang ada di jaman sekarang ini, misalnya: global
warming (pemanasan global, free
market (pasar bebas), slavery &
trafficking (perbudakan & jual beli manusia), ignorance (ketidakpedulian), animal
abuse (perbuatan tidak terpuji pada hewan), eksploitasi alam dan sebagainya.
Di sisi lain, Hermann Pfaller,
orang-biasa-dan-bukan-siapa-siapa, membuat 10 aturan baru yang mendekati
sempurna ini dengan kacamata manusia modern yang memangkas aturan ‘tuhan sang
pencemburu’ kemudian membubuhi hubungan manusia dengan mahkluk hidup lainnya
dan hubungan diri manusia dengan dirinya sendiri sesuai dengan keadaan yang ada
saat ini (saya mengkategorikan mendekati sempurna karena masyarakat akan terus
berubah, dan sepuluh aturan tersebut harus akan berganti pula).
Ya, kita semua berhak untuk
memilih aturan mana yang harus dijalankan. Bisa aturan yang pertama, bisa yang
kedua, bisa keduanya, atau bisa tidak kedua-duanya. Yang terpenting ialah
bagaimana hak Anda tidak mengganggu jalannya hak orang lain yang menjalankan
aturan pertama, aturan kedua, kedua aturan tersebut, atau orang yang tidak
menjalankan kedua aturan tadi. :)
Pustaka: